Blog Batak – Naniura, jenis masakan ikan khas batak yang tidak dimasak, seperti Sashimi ikan mentah khas Jepang. Bila orang Batak mendengar naniura, maka yang pernah memakannya langsung mengeluarkan air liur dengan mata terpejam….tabo nai…enak sekali. Bagaimana tidak, ikan yang sudah dilumuri bumbu dan asam jungga (asam batak) ditambah andaliman menciptakan rasa manis ikan yang dibumbu asam dan diwarnai rasa pedas andaliman yang meninggalkan rasa ketir diujung lidah. Tidak percaya? Silahkan coba…maka rasanya tiada duanya.
Naniura, tidak sepopuler ikan arsik dan jarang didapat di lapo-lapo Batak atau diarisan-arisan marga, biasanya disajikan pada saat acara Bona Taon para marga-marga #Batak. Resep asli Naniura bukanlah ikan mas seperti arsik, tapi ikan yang satu-satunya ada di danau toba atau disebut “Ihan”. Tapi karena ikan ini susah didapat, maka sekarang orang menggunakan ikan mas.
Ihan adalah jenis ikan yang hidup hanya di danau Toba, masih ingat cerita rakyat tentang asal muasal Danau Toba, dimana seekor ikan sakti yang berubah menjadi perempuan kemudian menikah dengan manusia, dan kembali menjadi ikan setelah marah karena suaminya menyebut anaknya adalah anak ikan. Konon ikan itu menjadi Ratu Ikan di Danau Toba, dan dinyakini orang Batak ikan ini terus hidup sepanjang masa.
Ratu ikan ini ditemani ihan-ihan, yang menjadi ciri khas ikan batak. Masakan naniura, dahulu kala pada jaman Raja-Raja Batak (Red. Di tapanuli sebelum kemerdekaan RI, banyak raja-raja batak di masing-masing daerahnya, salah satu yang terkenal adalah Sisingamangaraja. Sisingamangaraja bukan Raja Orang Batak, tapi salah satu Raja Batak yang paling terkenal), merupakan masakan istimewa dan hanya dihidangkan untuk para raja, oleh karena itu dahulu tidak semua orang boleh memasak naniura, hanya koki kerajaan saja yang boleh memasaknya. (Wah kalau dipikir-pikir, raja-raja batak dulu egois ya…karena masakan yang paling enak hanya untuk mereka)
Bedanya Sashimi dengan Naniura?
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe dan wasabi (penyedap tanaman asli Jepang). Wasabi berupa senyawa bersifat antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga irisan ikan segar selalu dimakan bersama wasabi.
Sedangkan Naniura adalah adalah ikan yang tidak di masak yang dibumbui, namun rendaman asam jungga yang secara kimiawi kemudian mengubah ikan mentah menjadi tidak terasa amis dan siap disajikan. Persamaan keduanya adalah masakan ikan mentah yang mengalami proses kimia dari tanaman-tanaman asli (bumbu) yang karena keasamannya bersifat antimikroba sehingga mengubah ikan mentah menjadi masakan lezat. Penasaran? Mau tahu resepnya?
Bahan-bahan dan bumbunya adalah: 0,5 kilogram ihan batak / ikan mas 3 biji asam jungga (hanya ada di penjual bumbu khas masakan batak) / jeruk nipis 0,25 ons andaliman 1 ons kemiri 5 cm lengkuas 5 cm kunyit 2 ikat rias 5 siung bawang merah 3 siung bawang putih 0.5 ons cabe merah.
Nah cara masaknya gampang sekali, Ikan dibersihkan dari sisik, lalu dibelah dua dari punggung ikan. Duri ikan dikeluarkan semuanya. Sesudah bersih, ikan digarami dan diasami. Dibiarkan selama 5 jam. Kemiri di gongseng, dibiarkan dulu. Jahe, kunyit, bawang merah dan putih di goreng. Kemudian rias dikukus, sedangkan cabe digiling. Seluruh bumbu kemudian diulek (tumbuk). Bumbu dimasukkan atau diolesi ke permukaan ikan. Biarkan satu jam lagi. Siap dihidangkan. Mau tahu rasa sensasi luar biasa untuk menikmati Naniura? Datanglah ke Danau Toba, duduklah di pinggir danau, ambil nasi putih hangat di atas daun pisang dan seekor Naniura plus tuak sambil ditemani angin semilir angin danau. Mantap! ~ Elly Maria Silalahi