Kisah Inspiratif Letda Appolta Siahaan Dengan Senjata Pindadnya

Blog Batak - Menjadi prajurit TNI tentu menjadi kebanggaan tersendiri, namun hanya kebanggaan karena status sebagai prajurit saja sepertinya bukanlah kepribadian lelaki yang satu ini. Letda Appolta Siahaan berhasil mencatatkan namanya menjadi sang juara dalam lomba tembak perorangan pada ajang Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) 2016 setelah kemenangan-kemenangan sebelumnya pada tahun 2008. Berkat kemenangannya dalam kompetisi AASAM tahun 2016 ini, ia ditandu menjadi salah satu bagian dari sebuah tradisi kemenangan di sana.

Dalam kompetisi ini, Letda Siahaan tidak hanya membuktikan mengenai hebatnya prajurit asal Indonesia, namun juga hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia memang memiliki kualitas senjata produksi dalam negeri yang cukup baik. Letda Siahaan memperoleh kemenangan dengan menggunakan senapan SS-2 V2 buatan PT Pindad. Senapan serbu produksi PT Pindad ini pada awalnya sempat diragukan, yakni pada saat Indonesia berhasil menjuarai kompetisi pada ajang yang sama di tahun 2015. Pada saat itu, Tim panitia AASAM meminta senjata yang dipakai oleh tim Indonesia dibongkar karena pihak Indonesia diduga mengganti jeroan dari senjata SS-2 tersebut.

Kemenangan Letda Appolta Siahaan ini sekaligus memperlihatkan bahwa meskipun Indonesia tertinggal dalam hal kesatuan militer dengan negara lain akibat kurangnya alat tempur, namun soal kemampuan tentara justru Indonesia memiliki kualitas yang layak disegani.

Dengan kemenangan Letda Appolta Siahaan dalam ajang kompetisi ini, maka kekuatan Indonesia pun semakin layak untuk dipertimbangkan di dunia militer. Letda Siahaan menggunakan senapan buatan Indonesia yang akurasi dan kualitasnya dikagumi akurasinya serta diakui oleh dunia.

Berdasarkan penelusuran Angkasa, Letda Appolta Siahaan merupakan anggota dari Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad TNI AD. Berdasarkan majalah Angkasa, Letda Appolta Siahaan telah lebih dulu berkarir di Batalyon 328 sebelum akhirnya bergabung dengan Divif 2.

Baca juga :  Ahok, Orang Batak Terkaya yang Masuk Daftar Forbes

Dalam hasil ajang AASAM ini, Indonesia meraih 18 emas, 8 perak, dan 4 perunggu. Kemenangan telak atas Amerika Serikat, Prancis, dan Australia saat itu memperlihatkan bahwa kemampuan tentara dan kekuatan militer di Indonesia tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

image dari jakartagreater.com

Kisah inspiratif tentang kemenangan Letda Appolta Siahaan dalam kompetisi tembak ini sekaligus memberikan pesan moral terhadap seluruh masyarakat Indonesia bahwa memiliki kemampuan militer dalam hal senjata dan diakui secara internasional bukan parameter yang absolut untuk menentukan seberapa baik kualitas kekuatan militer yang dimiliki oleh suatu negara.

Indonesia yang sampai saat ini masih dianggap kurang dalam hal kekuatan militer justru mampu menjadi pemenang dibandingkan dengan tiga negara maju lain yang dalam kancah internasional kerap dianggap sebagai negara dengan kekuatan militer dan prajurit yang sulit untuk dikalahkan. Dengan demikian, menjadi penembak jitu bagi Letda Appolta Siahaan bukan semata-mata kebanggaan bagi dirinya sendiri, melainkan juga kebanggaan yang sangat besar dan berharga bagi citra negara Indonesia di mata dunia.

Kisah inspiratif Letda Appolta Siahaan juga sekaligus menjadi motivasi bagi prajurit NKRI serta masyarakat sipil lainnya untuk melakukan hal yang ke depannya dapat menunjukkan kualitas Indonesia yang sebenarnya.

Ordinary Man Who Desire Nothing Than Ordinary Chance

Komentar Yang Masuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Loading Facebook Comments ...