Balige adalah sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Sejarah kota ini bermula dari kedatangan orang Batak Toba pada abad ke-16. Pada masa itu, Balige adalah sebuah desa kecil yang terletak di tepi Danau Toba, dan menjadi salah satu pusat perdagangan bagi suku Batak Toba.
Pada abad ke-18, Balige menjadi tempat misi Kristen pertama yang didirikan oleh pihak Belanda di Sumatera Utara. Misi ini didirikan oleh seorang misionaris bernama Johann Friedrich Tafel, yang datang ke Balige pada tahun 1864 untuk menyebarkan agama Kristen di kalangan suku Batak Toba. Sejak saat itu, Balige menjadi pusat pendidikan dan agama bagi suku Batak Toba. Pada masa penjajahan Belanda, Balige menjadi salah satu pusat administratif di wilayah Toba.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, Balige masih merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara. Pada tahun 1959, Balige menjadi ibu kota dari Keresidenan Tapanuli yang terdiri dari 11 kabupaten di wilayah Tapanuli. Namun, pada tahun 1964, keresidenan tersebut dibubarkan, dan Balige kembali menjadi bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara.
Pada tahun 2007, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir, dan Balige menjadi ibu kota dari kabupaten yang baru tersebut. Sejak saat itu, Balige mengalami perkembangan pesat sebagai kota yang penting di wilayah Toba. Berbagai fasilitas seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan universitas dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota ini.
Selain itu, Balige juga menjadi pusat pariwisata bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Danau Toba dan kebudayaan suku Batak Toba. Berbagai objek wisata seperti pulau Samosir, Taman Huta Bolon, dan Air Terjun Sipiso-piso menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.
Suku Batak Toba memiliki kebudayaan yang kaya dan unik, dan Balige menjadi salah satu pusat kebudayaan suku tersebut. Sejak awal kedatangan misionaris Kristen pada abad ke-18, penduduk Balige mulai mengenal tulisan dan membaca Alkitab. Oleh karena itu, Balige menjadi salah satu pusat pendidikan bagi suku Batak Toba.
Sekolah-sekolah Kristen didirikan di Balige pada masa penjajahan Belanda, dan hingga saat ini, Balige memiliki berbagai institusi pendidikan yang terkenal, seperti Universitas HKBP Nommensen dan Sekolah Tinggi Theologia HKBP Balige.
Selain pendidikan, agama Kristen juga memiliki pengaruh besar terhadap kebudayaan masyarakat Balige. Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) adalah gereja Protestan terbesar di wilayah Toba, dan memiliki banyak jemaat di Balige dan sekitarnya. Kebaktian gereja HKBP di Balige diadakan setiap minggu