Tenang! Ini bukan Ahok gubernur DKI Jakarta. Akan tetapi, orang Batak keturunan Tionghoa bernama asli Martua Sitorus yang juga punya panggilan sama dengan gubernur tersebut. Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, siapa sih orang Batak terkaya? Kalau ingin bikin daftar orang Batak terkaya, tentu saja ada banyak nama yang bisa disebutkan. Namun, kali ini kami senang menyebutkan satu nama yang benar-benar fenomenal dari kalangan orang Batak! Pernah dengar nama Martua Sitorus? Mungkin sudah pernah ada yang dengar, namun mungkin saja ada yang belum pernah dengar. Atau, kamu mungkin bilang: “Keknya pernah dengar, nih!”
Pernah dengar ataupun tidak, yuk, mari kita berkenalan lebih dalam dengan orang Batak yang benar-benar hebat ini. Lahir di Pematang Siantara namun merantau lama hingga ke negeri China. Iya, hampir sama dengan orang-orang Batak lainnya, Martua turut merantau dan membangun bisnis dari awal. Jerih payah tersebut ternyata membuahkan hasil luar biasa! Namanya masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia dalam daftar majalah Forbes. Kamu pastilah sudah tidak asing dengan daftar Forbes dengan nama-nama orang terkaya di dunia tersebut, bukan? Ya, paling tidak pernah dengar mengenai list paling ditunggu ini. Namun, siapa sangka ternyata salah satunya diisi oleh pria dari daerah yang didominasi oleh orang Batak dan ternyata bermarga Batak pula.
Berkenalan dengan Martua Sitorus, si Orang Batak Terkaya
Nama Martua Sitorus memang jarang terdengar di dunia bisnis nasional. Namun, nama ini malah bergema di dunia bisnis Internasional. Sebagaimana sudah disebutkan, nama tersebut masuk dalam daftar Forbes! Dia masuk dalam peringkat dengan urutan ke 522 dari 1.000 orang terkaya dengan total kekayaan mencapai US$ 1,4 miliar! Bukan dalam rupiah, ya, tapi dalam dolar. Jadi, silakan dikalikan sendiri berapa nominalnya dalam rupiah.
Martua Sitorus lahir di Pematang Siantar pada tahun 1960. Tidak diketahui tanggal lahirnya kapan karena belum ada informasi akurat di Internet. Oh iya, sebenarnya Martua Sitorus adalah Batak keturunan Tionghoa pula. Masa lalunya dihabiskan di Sumatera Utara. Berpaling dari Pematang Siantar, Martua Siantar duduk di bangku kuliah jurusan Ekonomi di Universitas HKBP Nommensen. Wah, universitas satu ini memang cukup sering mencetak generasi-generasi sukses dan kalian anak-anak Nommensen patut berbanggalah karena salah satunya mengisi daftar orang terkaya di dunia, ya! Hehe.
Selain dikenal dengan nama Martua Sitorus, dia juga memiliki nama Tionghoa yakni Thio Seng Hap atau kerap dipanggil A Hok atau Ahok.
Perjalanan Panjang Bisnis Martua Sitorus
Pria yang lebih berwajah Tionghoa ini memulai karis di bidang bisnis sebagai pedagang minyak kelapa sawit di Indonesia dan negeri Singapura. Dan, bisnisnya benar-benar berkembang pesat! Di tahun 1991 saja, Martua sudah punya perkebunan kelapa sawit dengan luas mencapai 7.100 hektar di wilaya Sumatera Utara. Yap! Sumatera Utara memang dikenal dengan hasil-hasil dari perkebunan kelapa sawit dan menjadi salah satu komiditi paling dikenal dari tanah multi-kultural tersebut. Kemudian, di tahun yang sama Martua juga membangun pabrik yang dikhususkan untuk pengolahan minyak kelapa sawit. Pabrik ini menjadi pabrik pertamanya.
Perusahaannya semakin berkembang dan sekarang dikenal dengan bendera bernama Wilmar International Limited. Perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis ini menjadi perusahaan terbesar di bidang tersebut di negeri Asia dan sudah tercatat dalam Bursa Efek Singapura. Selain itu, Martua juga memiliki pabrik biodiesel dan punya produksi paling besar di dunia. Oh iya, sebagai informasi saja, walaupun Martua adalah pemilik perusahaan tersebut namun saat ini dia masih menduduki jabatan sebagai direktur eksekutif di grup Wilmar.
Pembangunan pabrik biodiesel tersebut telah dimulai sejak tahun 2007 di Riau dan terdapat 3 (tiga) unit pabrik. Masing-masing pabrik tersebut dapat menghasilkan 350.000 ton per tahun dengan total kapasitas hingga 1,050 juta ton!
Total Kekayaan Martua Sitorus Sekarang
Sekarang, Martua Sitorus telah punya sekitar 48 perusahaan di Indonesia. Ajib, bukan? Salah satu perusahaan tersebut bernama PT Multimas Nabati Asahan yang bergerak dalam produksi minyak goreng bernama Sania. Waw! Berarti merk Sania dimiliki orang Batak ternyata, ya? Martua juga tak hanya puas di negeri sendiri, dia pun bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat yang berkembang di China bernama Kellogg di bidang makanan. Tak hanya itu, Martua pun berhasil mengakuisisi sebuah perusahaan tambang batu bara asal Australia bernama Whitehaven Coal Ltd.
Total aset kekayaan grup Wilmar di tahun 2007 mampu melesat hingga US$ 15,5 miliar dengan pendapatan mencapai US$ 16,46 miliar. Laba bersih yang mampu dibukukan adalah US$ 675 juta!. Apalagi tahun ini.
Wah, orang Batak terkaya satu ini bisa dijadikan contoh dan motivasi sukses buat kita semua, ya! Kita semua pasti bisa mengikuti jejaknya. Salam sukses selalu! Horas!